1. Tepat Sasaran dalam Menyalurkan Bantuan
Fundraising berbasis masjid memungkinkan bantuan tersalurkan secara tepat sasaran. Contohnya, ada situasi di mana seseorang terlihat sebagai mustahik—seperti seorang wanita yang ditinggal suaminya. Namun, setelah diberikan donasi, ternyata ia menolak karena masih memiliki sumber penghidupan, seperti usaha kontrakan yang ditinggalkan suaminya, atau dukungan finansial dari anak dan keluarganya. Dengan adanya fundraising berbasis masjid, mustahik yang benar-benar membutuhkan bantuan akan datang langsung ke masjid untuk memintanya, sehingga penyaluran bantuan akan lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan.
2. Mengurangi Ketergantungan pada Donatur
Dalam beberapa kasus, mustahik menjadi bergantung pada donatur pribadi yang rutin memberikan bantuan. Jika suatu waktu donatur tersebut tidak bisa berdonasi, hal ini bisa menimbulkan kebingungan atau ketergantungan. Dengan sistem fundraising berbasis masjid, para muzaki dapat memberikan donasi secara anonim. Mustahik tidak akan mengetahui siapa yang memberikan bantuan, sehingga tidak ada ketergantungan pada individu tertentu, yang penting adalah bantuan yang diterima, bukan identitas pemberi.
3. Memudahkan Donasi Kecil melalui Aplikasi
Fundraising berbasis aplikasi mempermudah proses donasi, bahkan untuk nominal kecil sekalipun, seperti Rp1.000. Secara langsung, donasi kecil mungkin membuat seseorang merasa sungkan, namun melalui aplikasi, rasa malu tersebut hilang. Ini memungkinkan siapa pun untuk berpartisipasi dalam membantu sesama jamaah masjid yang membutuhkan, tanpa rasa canggung karena jumlah donasi yang diberikan.
Dengan sistem berbasis masjid, fundraising dapat menjadi lebih efektif, inklusif, dan fleksibel bagi para donatur dan mustahik.
Fundraising berbasis masjid juga mendorong rasa kebersamaan dan kepedulian di antara jamaah. Dengan memanfaatkan teknologi aplikasi, proses donasi menjadi lebih mudah diakses dan transparan, memungkinkan semua kalangan untuk berkontribusi, tanpa memandang besar kecilnya nominal. Sistem ini juga menciptakan rasa kepercayaan yang lebih kuat karena pengelolaan dana dilakukan secara kolektif dan lebih terorganisir, memastikan bantuan diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Pada akhirnya, masjid tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga menjadi solusi bagi umat dalam membangun kesejahteraan sosial dan ekonomi yang lebih merata.